Penulis : Salman Rizkatillah Abdussalam S.M
Bisnisnews.net || Kepemimpinan perempuan saat ini menjadi isu penting dalam konteks sosial dan politik Indonesia. Momentum pemilihan Kepala Daerah tahun 2024 diharapkan dapat menghadirkan lebih banyak kandidat perempuan, yang tidak hanya memperjuangkan emansipasi tetapi juga membawa perspektif gender dalam kebijakan publik.
Data menunjukkan bahwa perempuan menyumbang hampir 50% populasi, sehingga keterwakilan mereka dalam kepemimpinan seharusnya sebanding dengan laki-laki.
Kepemimpinan perempuan terbukti menciptakan organisasi yang lebih sehat dan inklusif, serta menghasilkan keputusan yang lebih baik. Namun, tantangan seperti stereotip gender dan tekanan sosial masih menghambat partisipasi mereka di posisi strategis.
Oleh karena itu, penguatan kepemimpinan perempuan harus menjadi agenda bersama untuk menciptakan lingkungan yang mendukung kesetaraan gender di semua sektor.
Kepemimpinan perempuan di Pilkada Garut saat ini menjadi momentum penting, sejalan dengan tren nasional yang mendukung keterwakilan gender. Data menunjukkan bahwa perempuan menyusun hampir 50% populasi Indonesia, sehingga kehadiran kandidat perempuan dalam pemilihan umum sangat relevan.
Di tingkat lokal, penguatan kepemimpinan perempuan diharapkan dapat membawa perspektif baru dalam kebijakan yang berkaitan dengan kesejahteraan dan perlindungan perempuan. Meskipun ada tantangan, seperti stereotip gender, upaya untuk meningkatkan akseptabilitas perempuan sebagai pemimpin terus dilakukan melalui berbagai inisiatif dan forum diskusi.
Perempuan di Garut menunjukkan harapan besar dalam Pilkada 2024 dengan mendorong partisipasi aktif dalam politik. Yakni seorang Putri Karlina(calon wakil bupati) berkomitmen untuk memberdayakan perempuan dan anak muda dalam pemerintahan. Keterlibatan ini diharapkan dapat membawa perubahan positif bagi daerah.***
Foto : Dok. Pribadi
Editor : Aab Abdul Malik
(Redaksi)