Bisnisnews.net || Menteri Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) Maman Abdurrahman mengungkapkan terdapat kebutuhan pembiayaan UMKM kurang lebih senilai Rp 1.500 triliun yang belum dapat dipenuhi oleh bank konvensional. Dirinya mengajak perusahaan pembiayaan untuk membantu permodalan tersebut.
“Kalau dari total kebutuhan untuk mensupport akses pembiayaan ada kurang lebih Rp 1.500 triliun peluang investasi di sektor UMKM yang kita lihat memang itu peluang yang belum bisa difasilitasi oleh bank-bank konvensional kita, dalam hal ini Himbara dan lain-lain. Peluang Rp 1.500 triliun itu bisa diambil oleh teman-teman investment atau perusahaan-perusahaan pembiayaan non bank,” kata Maman dalam acara Startup Investment Forum di Kementerian UMKM, Jakarta, Selasa (10/12/2024).
Maman mengutip penelitian Otoritas Jasa Keuangan (OJK) pada 2022, di mana disebutkan 55% kebutuhan pembiayaan kewirausahaan belum dapat dipenuhi oleh bank. Nilainya kurang lebih Rp 1.500 triliun.
Maman menyebut Indonesia merupakan sebuah negara dengan startup terbesar ke-6 di dunia. Jumlahnya menunjukkan pertumbuhan signifikan dari 2.324 startup pada 2022, menjadi kurang lebih 2.558 startup pada 2023.
“Artinya ada peningkatan kurang lebih sekitar 9%. Artinya ini adalah bukti potensi besar yang kita miliki untuk bersaing di panggung global,” ucapnya.
Menurut Maman, startup merupakan motor penggerak penting bagi transformasi ekonomi digital dan inklusif masa depan. Startup dianggap sebagai kunci transformasi ekonomi.
“Perkembangan ini tidak terjadi begitu saja. Dibutuhkan lingkungan yang mendukung akses pendanaan yang memadai dan kolaborasi dari semua pihak, di mana kita paham sekali bahwa ada beberapa hal-hal yang terkadang startup kita melewati beberapa fase-fase kritis,” ucapnya.***
Foto : Istimewa
Editor : Dul
(SRM)