Bisnisnews.net || Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Letjen TNI Dr. Suharyanto, S.Sos., M.M, ikut mendampingi kunjungan Wapres Gibran Rakabuming Raka, ke lokasi bencana pergeseran tanah yang ada di Kampung Cihonje, Desa Sukamaju, Kecamatan Cikembar, Kabupaten Sukabumi, Jumat 06/12/2024.
Dalam kunjungannya tersebut, Wapres Gibran meninjau langsung lokasi bencana serta mengunjungi tenda pengungsian warga terdampak.
Diketahui, pada kesempatan itu, Wapres Gibran memberikan santunan sembako bagi korban terdampak serta membagikan susu geratis bagi anak-anak korban pergeseran tanah.
Untuk memastikan keamanan dan kenyamanan korban, Wapres langsung memerintahkan semua lembaga terkait untuk serius menangani bencana alam yang terjadi di Kabupaten Sukabumi yang diakibatkan cuaca ekstrim selama dua hari berturut-turut, Selasa-Rabu, 03-04/12/2024.
Salahsatu lembaga yang mendapat perintah khusus menangani bencana di Kabupaten Sukabumi dari Wapres adalah BNPB.
Kepada wartawan, Kepala BNPB Letjen TNI Dr. Suharyanto, S.Sos., M.M mengungkapkan, pihaknya akan serius menangani bencana alam yang terjadi di Kabupaten Sukabumi sesuai dengan perintah Wapres.
“Dalam dialog dengan korban, Pak Wapres tadi kan udah bilang, penanganan bencana alam di Kabupaten Sukabumi harus sampai tuntas,” ungkap Suharyanto.
“Kami akan terus berkoordinasi dengan lembaga lain, termasuk Pemprov Jabar dan Pemkab Sukabumi, untuk menangani bencana ini sampai benar-benar selesai,” tambah Kepala BNPB.
Selanjutnya, Suharyanto menegaskan, penanganan bencana alam di Kabupaten Sukabumi bukan hanya terkait pergeseran tanah saja, tapi bencana – bencana lainnya.
“Dalam penanganan bencana ini kita tidak melihat berapa lama waktu tanggap bencananya. Akan tetapi kita akan sisir semua sampai selesai. Kebetulan selain pergeseran tanah, ada juga longsor, banjir, jembatan putus dan lainnya. Dimana, itu semua harus kita tangani,” tegas Suharyanto.
Pihaknya akan terus berupaya meminimalisir bencana lanjutan, salahsatunya bekerjasama dengan pihak BMKG dalam merekayasa cuaca.
“Bencana ini kan akibat cuaca ekstrim. Oleh karena itu Kami bekerjasama dengan pihak BMKG untuk melakukan modifikasi cuaca, khususnya untuk Wilayah Kabupaten Sukabumi, agar curah hujannya tidak terlalu tebal,” pungkas Suharyanto.***
Foto : Istimewa
Editor : Dul
Reporter : Dul