Bisnisnews.net || Balai Pelayanan Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (BP3MI) Jawa Barat (Jabar), mengadakan pelatihan kewirausahaan bagi Pekerjaan Migran Indonesia (PMI) purna dan keluarganya.
Pelatihan tersebut diadakan tepatnya di Aula Desa Sirampad, Kecamatan Cugenang, Kabupaten Cianjur.
Diketahui acara tersebut dilaksanakan selama 4 hari dari tanggal 24 sampai 27 September 2024 dengan jumlah 20 orang perwakilan dari beberapa Desa di wilayah Kecamatan Cugenang.
Fredy Agnes Situmorang, Pengantar Kerja Ahli Muda BP3MI Jawa Barat menjelaskan bahwa kegiatan ini bertujuan untuk memberikan edukasi kepada para purna PMI agar bisa berwirausaha setelah bekerja di luar negeri.
“Jadi di hari pertama pekerja-pekerja migran ini kita berikan edukasi terkait pemberdayaan, pendampingan dan praktek,” ucapnya.
“Kemudian pada Hari Jumat nanti kita ada pembelajaran terkait dengan pengelolaan keuangan, dan selama beberapa hari ini kita juga monitor perkembangan PMI purna dan pelatihan yang sudah kita berikan kepada mereka,” tambahnya.
Iapun berharap edukasi ataupun pelatihan yang diberikan kepada mereka bisa dimanfaatkan semaksimal mungkin agar tidak perlu kembali lagi ke luar negeri, tapi mereka bisa memaksimalkan gaji yang mereka dapatkan setelah pulang atau kembali kerja dari luar negeri untuk berwirausaha.
“Mereka bisa mengelola keuangan melalui kegiatan pemberdayaan, atau melalui pelatihan kewirausahaan yang kita berikan kepada mereka,” tuturnya.
Sementara itu ditempat yang sama Hero Laksono, Kabid penempatan tenaga kerja pengembangan perluasan kesempatan kerja, Disnaker Kabupaten Cianjur berterima kasih kepada BP3MI dan menyambut baik kegiatan tersebut.
“Kami ucapkan terimakasih kepada BP3MI yang telah mengadakan acara ini di wilayah Cianjur, dan Kami juga menyambut baik kegiatan seperti ini, karena memang ini sangat penting diadakan untuk para PMI purna,” kata Hero.
“Ya sama dengan Disnaker Kabupaten Cianjur, penyelenggaraan pemberdayaan untuk PMI purna sering juga dilaksanakan setiap tahunnya, untuk beberapa lokasi di wilayah desa dan kecamatan. Hanya mungkin untuk banyaknya yang mengikuti pelatihan terbatas. Mereka dilatih supaya memiliki keterampilan dan untuk kegiatan usaha mandiri dalam memenuhi kebutuhan hidup sehari-harinya menjadi wirausaha,” tandasnya.***
Foto : wartain.com/Intan
Editor : Aab Abdul Malik
Reporter : Intan Fitri Utami